PERENCANAAN RESTORASI LANSKAP : PENDEKATAN AGROFORESTRI YANG CERDAS SUMMER COURSE INSTIPER YOGYAKARTA 2024
Summer course INSTIPER Yogyakarta 2024 bersama CIRAD-Under Talent
Program dengan bantuan Suistainitiate mengundang para dosen, peneliti dan praktisi serta
mahasiswa dari Malaysia, Vietnam, dan Indonesia yang berjumlah kurang lebih 50 orang ke
Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Diadakannya summer course INSTIPER Yogyakarta 2024 bertujuan untuk
menyiapkan SDM perencana lanskap yang berdaya mutu tinggi. Harapannya Program ini
akan terus dilanjutkan, sampai akhirnya dapat dihasilkan pengelola lanskap berkelanjutan di
berbagai daerah.” ujar Dr. Agus Setyarso, Pusat Sains Lanskap Berkelanjutan, selaku
narasumber.
Pembukaan summer course INSTIPER Yogyakarta 2024 secara resmi dibuka oleh
Bupati Gunung Kidul di kantor Kapanewon Tanjungsari. Dalam kesempatan tersebut bupati
Gunung Kidul memberikan sambutan, Gunung Kidul sebagai salah satu kawasan karst
mempunyai fungsi sebagai kawasan konservasi, pendidikan terutama untuk penelitian juga
kawasan ekonomis. Tanjungsari sebagai miniatur geologi Gunung Kidul mempunyai potensi
yang sangat besar oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul bekerjasama dengan
INSTIPER melaksanakan kegiatan ini. Potensi yang dimiliki yaitu sumber daya alam,
masyarakatnya, kesenian, budaya, umkm dan pariwisata.
“Gunung Kidul dalam segi investasi adalah pastinya akan terjadi pembangunan ke
berbagai sektor. Namun kita tentunya akan memerhatikan berbagai aspek lingkungan agar
tetap terjaga.” ujar Sunaryanta, Bupati Gunung Kidul.
“Petani disini berusaha keras untuk mencari lahan yang landai untuk tanaman pangan,
karena jika memaksakan untuk membuka lahan pertanian akan merusak alam dan akan
menjadi bencana berkepanjangan” ujar Prof. Ir. Chay Asdak, MSc., Ph.D, ketika
dilakukannya kunjungan ke Agroforestri Tegakan Goede. Para petani disini dengan bijaknya
memilih menanam jati, sengon, dan akasia di lahan yang dinilai kritis. Selain bisa mejadi
tabungan jangka panjang, hal ini juga bukti nyata yang di ucapkan Prof. Ir. Chay Asdak,
MSc., Ph.D.
Summer course INSTIPER Yogyakarta 2024 Lokasi yang terpilih smart agroforestry
pasca panen ada dua titik di Kalurahan Ngestirejo, yang pertama kunjungan di Sentral Patilo
Padukuhan Cabean dan di Wisata Edukasi Grenhouse Lelaki Sintal. Dinilai kedua lokasi ini
merupakan smart agroforestry karena melakukan pemanfaatan lahan kosong sebagai media
konservasi produktif yang bisa memunculkan ide-ide atau inovasi yang ada di karst Gunung
Kidul.
Patilo yang merupakan warisan budaya dari 1990 ini memiliki keistimewaan selain
tidak menggunakan pengawet diprosesnya yaitu limbah airnya bisa digunakan untuk
pengairan di pertanian bawang merah walau perlu melakukan pengolahan singkat terlebih
dahulu. Green House Lelaki Sintal dengan lahan 700m2 dan 750m2 dinilai memiliki sinergi
yang optimal karena terdapat berbagai jenis sector diantaranya budidaya perikanan,
peternakan, budidaya unggas, budidaya tanaman langka hingga kerajinan.
“Konsep wisata edukasi ini menyinergikan antara pertanian tanaman langka,
budidaya lele, ikan koi, unggas entok klawu, ayam arab, ayam kanada, ayam bekisar, ayam
saigon dari Bangkok dan masih banyak lagi,“ papar Agung Nugroho.
Pada malam terakhir kegiatan, Dr. Budi Wardana selaku perwakilan dari Sustainitiate
juga membagikan Green Finance for Agroforestry yang menyelipkan kiat-kiat agar para
partisipan yang membutuhkan pembiayaan untuk proyek di bidang pertanian kehutanan hijau
bisa sukses dalam prosesnya. Hal itu dibahas mendetail dari sumber pendanaan, pembuatan
proposal, hingga contoh instansi nasional dan internasional. Syarat utamanya adalah rencana
yang kredibel dan langsung ke inti serta mudah dimengerti oleh penilai dan peninjau.
Di akhir pelatihan summer course INSTIPER Yogyakarta 2024 semua peserta
memeroleh sertifikat pelatihan dan bagi yang lulus uji kompetensi diberikan sertifikat
kompetensi sebagai perencana restorasi lanskap.
