Rasionalitas: Mengapa Pendekatan Lanskap?
Pada kenyataan nya di lapangan di jumpai kombinasi type kemanfaatan lahan yang beragram misalnya ada tipe pemanfaatan hutan, perkebunan, pertanian tanaman pangan, perikanan, pertenakan, pertambangan, dan pengembangan pemungkiman, serta sarana fisik lainnya yang saling bergantung dan saling mendukung. Dengan ketergantungan dan saling mendukung tersebut, manfaat landscape secara utuh dapat berlangsung secara terus-menerus dan tidak menurun dalam jangka Panjang.
Pada waktu yang lalu pendekatan integritas landcape seperti itu tidak begitu diperhatikan dan tergantikan oleh pendekatan sektoral yang dapat ditengarai oleh hadirnya kementerian yang kurang lebih independen berbasis komoditas atau tipe penggunaan lahan tertentu. Dengan demikian hutan, kebun, tanaman pangan, peternakan, perikanan, tambang, pemukiman sepertinya diurus oleh kementrian atau lembaga yang tidak secarea intensif saling bersinergi. Dapat dipahami bahwa tugas dan fungsi kementrian yang sektoral menjadikan lebih mudah pelaksanaan nya, tetapi di lain pihak menghilangkan karakter kompleksitas dan dinamika lintas komoditas.
Kompleksitas dan dinamika lintas komoditas harus di tata kelola berbasis lanskap. Dengan demikian, berkelanjutan hanya dapat dicapai ketika terwujud tata kelola yang tunggal untuk konfigurasi tapak itu. Pendekatan tata kelola berbasis lanskap tentu tidak sederhana dan karena nya pendekatan sains menjadi kebutuhan sebagai instrumen pendekatan lanskap.
Visi
Pusat sains Lanskap Berkelanjutan Instiper menawarkan pengetahuan berbasis metodologi ilmiah serta jasa layanan untuk menghadirkan tata kelola dan implementasi pengelolaan landscape sesuai dengan kebutuhan yang spesifik dari parar mitra.
Misi
-
Membangunn konstruksi pengetahuan pada konteks lanskap berkelanjutan
-
Menghasilkan Produk ilmiah dan praktis yang memiliki keunggulan akademik
-
Menyelenggarakan riset, kajian, Pembangunan basis data dan informasi yang relavan dengan tatakelola dan manajemen lanskap
-
Menawarkan jasa unggulan termasuk tetapi tidak terbatas pada penyebar luasan informasi dan pengetahuan, publikasi, serta jasa konsultasi
-
Menawarkan pendampingan pelaksanaan pengelolaan landscape berkelanjutan di tingkat tapak sesuai dengan kebutuhan dan karakter serta para pihak yang berbagi kepentingan dan kebutuhan yang spesifik di tingkat tapak
Kegiatan Utama
-
Pengelolaan data dan informasi pada lingkup landscape berkelanjutan
-
Pengembangan kerangka teori, konsep, dan pengetahuan pada lingkup landscape berkelanjutan melalui penelitian, studi, dan kajian akademik
-
Pemasaran dan pengelolaan produk dan jasa pusat sains sesuai dengan kebutuhan para mitra
-
Pengelolaan dan pengembangan jejaring para pihak untuk kemajuan dan pengembangan tata kelola serta pengelolaan landscape berkelanjutan
-
Penguatan kerja sama dalam rangka landscape berkelanjutan baik nasional maupun internasional
-
Pengalangan dana untuk pengembangan maupun operasionalisasi pusat sains landscape berkelanjutan
-
Pengembangan kapasitas untuk para mitra serta untuk kepentingan pendidikan, pelatihan pada system Instiper
-
Melakukan kegiatan kampaye dan advokasi serta pengelolaan pengetahuan berbasis produk dan jasa implementasi dan tata kelola dan pengelolaan landscape berkelanjutan
Kemitraan
Mitra strategis pada pusat sains PSLB dapat terpilah ke dalam 2 (dua) klasifikasi.
-
Klasifikasi pertama adalah mitra strategis pengguna atau penerima manfaat dari produk dan jasa pusat sains. Pihak-pihak yang di targetkan adalah, pihak pemerintah terutama lembaga pemerintah yang mengurusi penggunaan lahan, kemudian pemerintah daerah sampai dengan pemerintahan desa. Ada pihak pelaku ekonomi yang bergiat sepanjang mata rantai suplay produk dan jasa yang di hasilkan pada lingkup landscape. Target kemitraan lainnya adalah alasan, akademisi, mitra pembanguan, sebagai penguna produk dan jasa sains landscape berkelanjutan.
-
Klasifikasi kedua melingkupi kemitraan kepada para pihak yang berpotensi untuk berkontribusi pada pusat sains landscape berkelanjutan, pihak-pihak ini antara lain: lembaga keuangan(baik bank, maupun bukan bank), lembaga donor, LSM, pelaku ekonomi yang bersedia memberikan kontribusi pada pusat sains ini dapat juga dapat di kelompokkan dalam lingkup klasifikasi ini. Para mitra strategis diharapkan mampu memanfaatkan data informasi dan data dari pusat sains bagi pengembangan institusi nya dan di harapkan sebagai timbal balik mereka juga menyampaikan kontribusi nya pada pusat sains. Para mitra strategis di harapkan juga bergiat bagi penyebar luasan pengetahuan serta peningkatan kapasitas berdasarkan hasil dan jasa dari pusat sains ini.