Blog Details

Smart Agroforestry Kapanewon Tanjungsari Summer Course INSTIPER Yogyakarta 2024

Bumi sudah tua dan semakin rusak. Pertambahan penduduk ikut menjadi alasan bahwa daya dukung bumi semain terbebani. Restorasi merupakan keharusan dan menjadi misi global, misi nasional, sampai dengan keharusan memenuhi tugas-tugas teknis. Pembangunan yang berbasis sektoral selalu terhambat ketika dihadapkan pada kepentingan harmonisasi, integrasi, sinkronisasi, koordinasi dan kolaborasi. Hal ini berlangsung berpuluh-puluh tahun. 

Diharapakan kedepannya pembangunan itu harus didekati dengan pendekatan lanskap yang menghilangkan tembok-tembok sektor. Jadi pemahaman tentang pendekatan lanskap jadi diperlukan. Diadakannya Summer Course INSTIPER Yogyakarta 2024 bertujuan untuk menyiapkan SDM perencana lanskap yang berdaya mutu tinggi. Program ini akan terus dilanjutkan, sampai akhirnya dapat dihasilkan pengelola lanskap berkelanjutan di berbagai daerah.

Kapanewon Tanjungsari dipilih untuk menjadi destinasi Summer Course INSTIPER Yogyakarta 2024 karena (i) Kapanewon Tanjungsari  melingkupi lanskap geografis dari perbukitan ke pantai, (ii) ragam aktivitas manusia dari kehidupan rumah tangga, komunitas, sampai korporasi, (iii) rentan secara ekologis karena karst, (iv) contoh kehidupan cerdas dengan resiliensi tinggi dan dengan kekuatan sendiri. Masyarakat mampu mengembangkan kehidupan meskipun menghadapi tantangan eksternal yaitu mata air yang ada di Gunung Kidul ada jauh di bawah tanah. 

Hal itu memicu petani di Tanjungsari berusaha keras untuk mencari lahan yang landai atau flat area, karena apabila memaksakan untuk membuka lahan pertanian akan merusak alam dan akan menjadi bencana berkepanjangan. Kombinasi dari pengalaman dan pemahaman dari lokasi yang rentan menjadikan petani Tanjungsari dinilai sangat bijak dalam melakukan banyak hal. 

“Investasi bisa menjadi persoalan di lingkungan hidup apabila terjadi salah langkah karna terjadi ketidakberlanjutan di sektor lingkungan. Pendekatan Daerah Aliran Sungai dinilai penting karena Gunung Kidul yang memiliki sumber daya alam karst harus dilindungi”  ujar Prof. Ir. Chay Asdak, MSc., Ph.D, selaku narasumber.

Hal penting dari Program 

Summer Course

 INSTIPER Yogyakarta 2024  mengundang juga peserta dari ASEAN, hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan  keseriusan Indonesia dalam memelopori pembangkitan gerakan mencapai keberlanjutan melalui kapasitas manajer keberlanjutan di setiap kegiatan yang berbasis bentang lahan